Para raksasa di industri teknologi informasi saat ini terlibat dalam sebuah kompetisi besar bertajuk ‘internet space race’. Facebook menjadi salah satu peserta kontestasi ini. Melawan Google, SpaceX yang dimiliki Elon Musk, pun kabarnya Microsoft tak pula mau urung andil.
Kompetisi ini sebetulnya berbicara mengenai konektivitas global. Internet sudah sepatutnya menjadi penggerak utama pada era ini, mengantarkan informasi dan pengetahuan kepada siapa saja yang berhajat atasnya (Nandagopal, 2016). Pada kenyataannya, hanya sepertiga dari populasi dunia yang memiliki akses atas internet. Tiga hal yang menjadi tirai penghalang bagi setiap orang untuk menikmati internet. Yakni teknologi, keterjangkauan dan konektivitas.
Facebook mencoba mengurai halangan ini. Proyek internet gratis (Free Internet) sebetulnya merupakan salah satu inisiatif dari Internet.org, organisasi nirlaba yang diampu Facebook. Dimulai dari layanan Express Wi-Fi terrestrial di ratusan tempat di India, juga pengumuman rencana untuk meluncurkan satelit guna menghadirkan internet ke sebagian besar sub-Sahara di Afrika pada 2016. Meski begitu, rencana besar dari Internet.org dalam hal konektivitas adalah Aquila.